Kisah Petani Tradisional Yang Membajak Sawah Di Desa Penatarsewu dengan Cangkul

 

Desa Penatarsewu, Kec. Tanggulangin, Sidoarjo

 

Desa Penatarsewu - Di tengah kemajuan teknologi sekarang ini yang serba menggunakan mesin, ternyata di Desa Penatarsewu masih ada petani yang membajak sawah dengan menggunakan Cangkul.

Dia adalah Sugeng (40 tahun), warga Desa Penatarsewu Kecamatan Tanggulangin, yang hinggga saat ini masih menggunakan Cangkul dan bajak tradisional dalam mengolah sawah.

Sugeng mengatakan, meski zaman sudah modern, namun menggarap sawah dengan menggunakan cangkul masih terus dilakoninya.

“Sudah banyak yang menggunakan mesin traktor, tapi membajak sawah dengan menggunakan cangkul lingkungan akan tetap lestari, di sisi lain juga untuk melestarikan budaya,” katanya saat mempertontonkan cara membajak sawah ini kepada salah satu Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Jumat (24/11/2023) sore.

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan di kemudian hari sudah tidak ada lagi yang membajak sawah dengan cangkul.

“Karena dengan membajak sawah menggunakan cangkul dan bajak tradisional ini diyakini akan mampu mempertahankan humus tanah dan menjaga kwalitas dari padi yang dihasilkan, tekstur lumpur pun lebih halus dan tidak tercemari oleh limpahan bahan bakar dan oli, " imbuhnya.

Tak hanya untuk sawah pribadinya, Sugeng juga kesehariannya di saat memulai musim tanam juga memberikan jasanya kepada para petani yang sewaktu-waktu meminta jasanya untuk membajak sawah.  

Terkait kegiatannya membajak ini menjadi nilai seni, Sugeng sangat mendukung upaya untuk menggiatkan kembali kearifan lokal ini di tengah – tengah Kota Sidoarjo.


RNV

Komentar